Minggu, 08 November 2015

Pengertian Beton, Jenis Beton, Kelebihan dan Kekurangan Beton

A.Definisi Beton

beton yaitu suatu campuran yang berisi pasir, krikil/ batu pecah/ agregat lain yang dicampurkan menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air yang membentuk suatu masa yang sangat mirip seperti batu. dapat digunakan untuk membuat pondasi, balok, plat cangkang, plat lantai. dll


B.Jenis Beton yaitu :

a.beton normal
b.beton bertulang
c.beton pratekan
d.beton komposit

prameter-prameter yang mempengaruhi kekuatan beton adalah :

a.kualitas semen (PC)
b.proporsi semen dalam campuran beton
c.kekuatan dan kebersihan agregat
d.ikatan/ adesi anatara pasta, semen dan agregat
e.pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton
f.pemdatan beton dan perwatan

C.Kelebihan dan Kekurangan Beton

beton dalam keadaan mengeras akan sangat keras bagaikan batu dengan kekuatan tinggi. tapi dalam keadaan segar beton seperti bubur sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan. beton juga sangat tahan terhadap serangan api juga sangat tahan terhadap serangan korosi. sehingga secara umum kelebihan dan kekurangan beton adalah :

1.kelebihan beton :

a.dapat dibentuk sesuai keinginan
b.mampu memikul beban tekan yang berat
c.tahan terhadap temperatur tinggi
d.biaya pemeliharaan rendah / kecil

2.kekurangan beton

a.bentuk yang sudah dibuat sulit untuk diubah
b.pelaksanaa pekerjaan memerlukan ketelitian yang tinggi
c.berat
d.daya pantul suara besar
e.membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk
f.tidak memiliki kekuatan tarik
g.setelah dicampur beton segera mengeras
h.beton yang mengeras sebelum pengecoran tidak bisa di daur ulang

Sifat - Sifat Kapur Sebagai Bahan Bangunan

SIFAT-SIFAT KAPUR
    1. Plastis,
    2. Dapat mengeras dengan cepat sehingga memberi kekuatan pengikat
    3. Mudah dikerjakan tanpa melalui proses pabrik

    4. Menghasilkan rekatan yang bagus untuk mortar/plesteran.

Klasifikasi Batu Kapur

  Tabel 1. Klasifikasi Batu Kapur berdasarkan Kadar Dolomit (MgO)
Nama Batuan
Kadar Dolomit
Kadar MgO (%)
Batu Kapur
Batu Kapur bermagnesium
Batu Kapur dolomitan
Dolomit berkalsium
Dolomit
0 –5
5 – 10
10 – 50
50 – 90
90 – 100
0,1 – 1,1
1,1 – 2,2
2,2 – 10,9
10,9 - 19,7
19,7 – 21,8

Pembuatan dan Pengikatan Semen

Langkah Utama Proses Produksi Semen adalah:a.       Penggalian/QuarryingTerdapat dua jenis material yang penting bagi produksi semen:Pertama adalah material yang kaya akan kapur atau material yang mengandung kapur (calcareous materials) seperti batu gamping, kapur, dll.
Kedua adalah material yang kaya akan silika atau material mengandung tanah liat (argillaceous materials) seperti tanah liat. Batu gamping dan tanah liat dikeruk atau diledakkan dari penggalian dan kemudian diangkut ke alat penghancur.

b.      Penghancuran
Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi  material yang digali.

c.       Pencampuran Awal
Material yang dihancurkan melewati alat analisis on-line untuk menentukan komposisi tumpukan bahan.

d.      Penghalusan dan Pencampuran Bahan Baku
Sebuah belt conveyor mengangkut tumpukan yang sudah dicampur pada tahap awal ke penampung, dimana perbandingan berat umpan disesuaikan dengan jenis klinker yang diproduksi. Material kemudian digiling sampai kehalusan yang diinginkan.

e.       Pembakaran dan Pendinginan Klinker
Campuran bahan baku yang sudah tercampur rata diumpankan ke pre-heater, yang merupakan alat penukar panas yang terdiri dari serangkaian siklon dimana terjadi perpindahan panas antara umpan campuran bahan baku dengan gas panas dari kiln yang berlawanan arah. Kalsinasi parsial terjadi pada pre‐heater ini dan berlanjut dalam kiln, dimana bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat seperti semen. Pada kiln yang bersuhu 1350-1400°C, bahan berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal dengan sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, dimana udara pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 100 °C.

f.       Penghalusan Akhir
Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan dilewatkan timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap bahan-bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan diumpankan ke mesin penggiling akhir. Campuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan posolan untuk semen jenis P dihancurkan dalam sistim tertutup dalam penggiling akhir untuk mendapatkan kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju silo semen.

Sumber : http://nurlailahcuteinfo.blogspot.co.id/2012/04/makalah-pembuatan-semen.html